Selasa, 08 Februari 2011

My Children and School




Di suatu pagi jam 6 lebih di rumah Gladiol 6, anak2 telah sibuk mempersiapkan diri untuk menjemput masa depannya dengan bersekolah. Sebelum berangkat kantor saya ambil kamera dan saya jepret mereka bertiga. Dialah semangatku yang saya simpan selalu di saku di awal waktu

Teruslah sekolah anakku sampai tinggi sekali. Saya ingat kata-kata guru Matematika SMA, sekolah salah satu jalan termudah meraih sukses. Seperti asal katanya dari bahasa Yunani, yang artinya tempat yang menyenangkan. Buatlah sekolahmu menjadi tempat yang menyenangkan. Seperti juga bapakmu menempuh dulu lebih dari 35 tahun lalu

Raihlah matahari, raihlah bulan dan bintang melalui buku dan nasihat guru. Doa bapak menyertainya dan salam untuk gurumu. Sampaikan pada gurumu, buatlah sekolah menjadi bermutu dan tempat yang menyenangkan selalu.

Senin, 07 Februari 2011

Baca Puisi Pergelaran Sastra di Yogya




Memenuhi undangan Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah ke46 (Satu Abad Muhammadiyah) Sunaryo Broto (SB) bersama sejumlah tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, guru, peminat sastra dan sastrawan diundang untuk berpartisipasi dengan mengisi acara pembacaan puisi dalam acara 100 + 46 jam Pergelaran Sastra untuk Syiar Seabad Muhammadiyah dan memeriahkan muktamar yang berlangsung dari tanggal 2 Juli – 8 Juli 2010 di Kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jl. Pramuka 42 Yogyakarta.

SB membaca puisi pada 7 Juli jam 20.00 di Aula Kampus UAD bersama dengan para sastrawan yang telah eksis, antara lain Prof. Dr. Rahmat Djoko Pradopo (dosen sastra UGM dan pengamat sastra), Mustofa W Hasyim (Sastrawan dan Redaktur pelaksana Majalah Suara Muhammadiyah), Ahmadun Yosi Herfanda (Harian Republika dan DKJ), Isbedy Stiawan ZS (Sastrawan Lampung) dll. Tampil juga pagelaran sastra lain, musikalisasi puisi, kesenian daerah, mocopat dll.

Puisi yang dibaca diambilkan dari buku terbaru kumpulan puisi Tentang Waktu. Beberapa puisi antara lain Tentang Waktu, Kusunting kau di 17 Agustus, Merantau, Haruskah, Pertemuan di Doha, Di Makam Tuanku Imam Bonjol Manado, Di Benteng Rotterdam Makasar.

SB bertemu dengan Mas Jabrohim yang mengatur kegiatan ini dan Hazwan Iskandar Jaya yang juga anggota KPUD Sleman. Dalam acara tersebut, SB diberi kenangan dari panitia 4 buku yang barusan terbit, Membumikan gerakan ilmu dan Muhammadiyah (Pengantar Prof. Dr. Syafii Maarif, editor Jabrohim), Sajak rindu bagi Rosul (Prasasti 100+46jam Pergelaran Sastra Matahari Menembus Kalbu, editor Jabrohim), Nyanyian Kebangkitan (Kumpulan puisi dari Ahmadun, Jabrohim, Mustofa W Hasyim, Suminto A Sayuti dll) dan Muhammadiyah gerakan kebudayaan yang berkemajuan (Pengarang Jabrohim) (sb)

Minggu, 06 Februari 2011

Launching dan Diskusi Buku Studio Kata




Komunitas Sastra Studio Kata mengadakan acara lunching dan diskusi buku Kumpulan Puisi Tentang Waktu dan Kumpulan Cerpen Pertemuan di Kebun Raya karya Sunaryo Broto (SB) di Gedung Koperasi PKT (Pupuk Kaltim) Bontang tanggal 11 Desember 2010. Sunaryo Broto adalah karyawan PKT dan aktif di kegiatan Studio Kata dan Club Buku (CB) 33. Buku yang diluncurkan adalah karyanya ke 3 dan 4 setelah bermukim di Bontang selama 18 tahun. Sebagai pembahas buku puisi adalah Abdul Hakim, guru bahasa Indonesia SMP YPK dan penggiat sastra Studio Kata dan pembahas buku cerpen adalah Manik Priandani, karyawan PKT yang juga aktif di CB 33. Hadir sekitar 40-an orang yang terdiri dari guru bahasa Indonesia dan murid SMA di Bontang dan sebagian aktivis sastra di Bontang, di antaranya Maya Wulan dan suaminya, Alang Rizal, Untung Erha dan istrinya Shantined, Kusnul Nurmanto, Mudjib Utomo dll. Acara tersebut diselingi baca puisi oleh Sasongko, alumni SMA YPK dan karyawan PKT yang membaca puisi dari buku kumpulan puisi.
Acara launching buku bersamaan dengan acara PKBL (Progra Kemitraan dan Bina Lingkungan) Pupuk Kaltim Expo yang menjadikan audiens bertambah dari pengunjung pameran. Jadi Pengunjung pameran usaha mitra binaan bisa juga mendengarkan diskusi sambil melihat pameran. Acara yang dipandu oleh guru dan sarjana psikologi, Truly Trisna ini juga disiarkan secara life di stasiun TV local, PKTV. Acara diawali dengan penyerahan buku dari Studio Kata yang diwakili oleh salah seorang pendirinya, Tri wahyuni dan diserahkan oleh SB ke Manik Priandani (CB33) dan Wakil guru dan murid.
Diawali dengan perkenalan Studi Kata oleh koordinatornya, Abdul Hakim. Studio Kata adalah wadah tempat berkumpulnya kegiatan sastra di Bontang. Berdiri 3 Mei 2009 yang diresmikan oleh cerpenis nasional, Hamsad Rangkuti. Sunaryo Broto memaparkan beberapa hal tentang buku dan menulis. Intinya adalah mengajak kebaikan. Medianya bisa melalui cerita pendek atau puisi dalam buku. Buku usianya bisa lebih lama dari penulisnya dan semoga ada gunanya untuk saling menyeru kebaikan. Dan apa yang ditulis dalam bukunya dikatakannya hanya fiksi semata. Meskipun untuk memudahkan penulisan setting bisa berdasarkan pengalaman nyata. Dan paling gampang dilakukan adalah bersetting pengalaman penulisnya sendiri. Berapa prosen kadarnya, itu rahasia penulis.
Abdul Hakim memberi judul ulasannya, Mengeja Waktu dengan Kata (Agar kemarin masih milik hari ini). Dia mengupas dari puisi di awal buku yang dibuat tahun 1992 berjudul Waktu Luang sampai sampai puisi yang dibuat tahun 2009, Kabar Duka. Banyak kisah perjalanan yang buat sebagian besar yang lain adalah ritual biasa dan sederhana tetapi di tangan penulis, kesederhanaan itu menjadi indah dan bermakna. Penulis seperti melakukan sesuatu agar kisah kemarin masih tetap menjadi milik hari ini. Bukan hanya milik sang perangkai tetapi mampu menjembatani pembaca untuk ikut serta berkontemplasi maupun mengembara melihat berbagai tempat, peristiwa, dan berbagai fenomena yang sebelumnya tak mampu dengan utuh dijamahnya sendiri.
Pembahas kedua, Manik Priandani setuju dengan komentator Amien Wangsitalaja bahwa cerpen SB adalah cersei, cerita esai atau cerdis, cerita mengajak diskusi. Manik, sebagai pembaca buku yang rajin menyoroti sebagian tulisan SB terpengaruh oleh novelis, Pramudya. Bahkan ada sepenggal dialog yang gayanya Pram banget di cerpen, Dicari suami yang dapat mengusir tikus. Sampai detail Manik membahas satu persatu cerpen. Dan di akhir, ibu satu anak yang aktif di berbagai kegiatan, mengatakan bahwa buku ini bagus dan layak dibaca. Walau ada beberapa tulisan yang memerlukan kesabaran untuk menyimak dan konsentrasi dalam membaca agar mengerti isi cerita yang dituturkan. Di akhir session dilakukan diskusi tanya jawab seputar buku dan menulis. Diharapkan di masa mendatang terbit lagi buku untuk meramaikan kegiatan sastra di Bontang. (*/sb)